Rabu, 03 Oktober 2012

Contoh

Tes

Upacara X Kesaktian Pancasila X TNI-nya Telat !!!

Jakarta, 1 Oktober 2012. Hari ini merupakan hari bersejarah buat Negeriku tercinta Republik Indonesia. Pasalnya hari ini merupakan hari Kesaktian Pancasila yang memang sebagai lambang kebanggaan negeri ini. Ngomong-ngomong soal hari kesaktian pancasila, sobat semua pasti gak lupakan waktu tempo doelo sekolah sd pasti sering tuh yang namanya upacara-upacara. Nahh!!! kebetulan nih, ane punya cerita menarik saat upacara senin yang sekaligus memperingati hari kesaktian pancasila.

Singkat cerita, jauh hari sebelum ni hari upacara, Sekolah tempat ane kerja kedatangan tamu dari militer alias TNI, usut-punya usut rupanya TNI ini hendak bermaksud mengajukan surat untuk menjadi Pembina Upacara untuk hari senin nanti. Bla..bla..bla..bla..gitulah ceritanya, intinya KepSek ane setuju karena banyak sisi positifnya.

Lanjut ye….

Jumat, 27 April 2012

HOBI BARU ANGGOTA DPR "KORUPSI & PORNOGRAFI"

Hobi dapat diartikan sebuah aktifitas yang secara rutinitas sering dikukan, atau tidak selalu namun kadang berulang dilakukan dan kita dengar seseorang atau rekan kita melakukan aktifitas tersebut, tentunya aktifitas yang dapat menyenangkan hati, menyegarkan badan apa lagi menguntungkan diri.

Sepertihalnya beberapa anggota DPR kita yang baru-baru ini atau bahkan tidak lagi dikatakan baru. Mereka memiliki hobi-hobi yang aneh, dan konyol. Salah satu dari hobi tersebut ialah hobi "KORUPSI". Nah kalo sudah menyangkut hobi yang satu ini, siapa yang tidak tergiur. Memang namanya hobi kalo belum di coba itu belum ketagihan, tapi rupanya tak banyak diantara mereka yang memang menggeluti hobi yang satu ini. Ya... "KORUPSI" sedidik-demi sedikit hobi ini banyak menguak para pejabat-pejabat pemerintahan kita masuk dalam meja hijau. Seperti halnya hobi-hobi lain yang memang mempunyai dampak baik untuk mereka yang rutin melaksanakannya. Ternyata KORUPSI ini memang berdampak "amat sangat bagus" untuk mereka yang mejalankannya. Terang saja, sekali di coba sudah dapat mengantongi puluhan juta atau bahkan ratusan juta rupiah. Wawww... Fantastis bukan.

Tak kalah dengan "KORUPSI" ada satu hobi lagi yang gencar dan lagi tenar di kalangan DPR. Apakah itu... "PORNOGRAFI", ya rutinitas yang akhir-akhir ini masyarakat dengar. Belum lama kasus salah satu anggota parpol yang ketahuan nonton video "Porno" saat sidang paripurna, dan kini heboh beredar kabar video mesum 2 anggota DPR. Waaaw ternya sebagaian pejabat-pejabat negeri kita ini memiliki hobi-hobi yang sangan unik dan konyol.

Kalau sudah begini, dimana martabat mereka sebagai Pejabat/Wakil Rakyat, atau setidaknya dimana martabat dan harga diri merek sebagai manusia yang Allah katakan "Makhluk Yang Paling Sempurna diantara ciptaan Allah lainnya". Jika Binatang "BABI" melakukan "mesum" dihadapan teman-teman "BABI"nya ia takkan malu, wajar saja karena hewan hanya memiliki hawa nafsu dan tidak diberikan akal pikiran untuk berfikir. Lah kalo manusia berbuat "mesum" terus di tontonkan/diketaui oleh sesama manusia lai itu sama saja "BINATANG".

Ya... itulah hobi-hobi mereka, bahkan bisa saja masih banyak hobi-hobi aneh bin konyol para pejabat-pejabat kita "DPR" yang masih belum terkuak, apapun hobinya rakyat-lah yang dapat menilai. Yang pasti, perbuatan mereka tak pantas dicontoh dan ditiru.

Oleh : Yusuf Virmansyah.

Sabtu, 31 Maret 2012

Detik - Detik Meninggalnya Nabi Muhammad SAW !

Inilah detik detik yang terjadi ketika nabi Muhammad saw menghembuskan nafas terakhir

Kemudian masuklah malaikat Jibril as menemui Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam seraya berkata:” Malaikat maut ada di pintu, meminta izin untuk menemuimu, dan dia tidak pernah meminta izin kepada seorangpun sebelummu.” Maka beliau berkata kepadanya:” Izinkan untuknya wahai Jibril.” Masuklah malaikat Maut seraya berkata:” Assalamu’alaika wahai Rasulullah.

Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan kepadamu antara tetap tinggal di dunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat.” Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:” Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la (Teman yg tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A’la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu = para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yg mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yg sebaik-baiknya.”

‘Aisyah ra menuturkan bahwa sebelum Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, ketika beliau bersandar pada dadanya, dan dia mendengarkan beliau secara seksama, beliau berdo’a:

“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan susulkan aku pada ar-rafiq al-a’la. Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la, Ya Allah (aku minta) ar-rafiq al-a’la.” Berdirilah malaikat Maut disisi kepala Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam- sebagaimana dia berdiri di sisi kepala salah seorang diantara kita- dan berkata:” Wahai roh yg bagus, roh Muhammad ibn Abdillah, keluarlah menuju keridhaan Allah, dan menuju Rabb yg ridha dan tidak murka.”

Sayyidah ‘Aisyah ra berkata:”Maka jatuhlah tangan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dan kepala beliau menjadi berat di atas dadaku, dan sungguh aku telah tahu bahwa beliau telah wafat.” Dia ra berkata:”Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, tidak ada yg kuperbuat selain keluar dari kamarku menuju masjid, yg disana ada para sahabat, dan kukatakan:” Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat, Rasulullah telah wafat.”

Maka mengalirlah tangisan di dalam masjid. Ali bin Abi Thalib ra terduduk karena beratnya kabar tersebut, ‘Ustman bin Affan ra seperti anak kecil menggerakkan tangannya ke kanan dan kekiri. Adapun Umar bin al-Khaththab ra berkata:” Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah meninggal, akan kupotong kepalanya dg pedangku, beliau hanya pergi untuk menemui Rabb-Nya sebagaimana Musa as pergi untuk menemui Rabb-Nya.” Adapun orang yg paling tegar adalah Abu Bakar ra, dia masuk kpd Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, memeluk beliau dan berkata:”Wahai sahabatku, wahai kekasihku, wahai bapakku.” Kemudian dia mencium Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata : ”Anda mulia dalam hidup dan dalam keadaan mati.”

Keluarlah Abu Bakar ra menemui manusia dan berkata:” Barangsiapa menyembah Muhammad, maka Muhammad sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah kekal, hidup, dan tidak akan mati.” Maka akupun keluar dan menangis, aku mencari tempat untuk menyendiri dan aku menangis sendiri.”

Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmat Allah orang yg paling mulia, orang yg paling kita cintai pada waktu dhuha ketika memanas di hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari. semoga shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi kiat tercinta Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Sumber : http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com

Kamis, 22 Maret 2012

Bagaimana Al-Islam memandang Perayaan Akhir Tahun ????

dikutip dari : www.muslim.or.id

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya.

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru ini terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.

Berikut adalah beberapa kerusakan akibat seorang muslim merayakan tahun baru.

Kerusakan Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan ‘Ied (Perayaan) yang Haram

Perlu diketahui bahwa perayaan (‘ied) kaum muslimin ada dua yaitu ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

“Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.’”[2]

Namun setelah itu muncul berbagai perayaan (‘ied) di tengah kaum muslimin. Ada perayaan yang dimaksudkan untuk ibadah atau sekedar meniru-niru orang kafir. Di antara perayaan yang kami maksudkan di sini adalah perayaan tahun baru Masehi. Perayaan semacam ini berarti di luar perayaan yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maksudkan sebagai perayaan yang lebih baik yang Allah ganti. Karena perayaan kaum muslimin hanyalah dua yang dikatakan baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.

Perhatikan penjelasan Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’, komisi fatwa di Saudi Arabia berikut ini:
Al Lajnah Ad Da-imah mengatakan, “Yang disebut ‘ied atau hari perayaan secara istilah adalah semua bentuk perkumpulan yang berulang secara periodik boleh jadi tahunan, bulanan, mingguan atau semisalnya. Jadi dalam ied terkumpul beberapa hal:
Hari yang berulang semisal idul fitri dan hari Jumat.
Berkumpulnya banyak orang pada hari tersebut.
Berbagai aktivitas yang dilakukan pada hari itu baik berupa ritual ibadah ataupun non ibadah.

Hukum ied (perayaan) terbagi menjadi dua:
Ied yang tujuannya adalah beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dan mengagungkan hari tersebut dalam rangka mendapat pahala, atau
Ied yang mengandung unsur menyerupai orang-orang jahiliah atau golongan-golongan orang kafir yang lain maka hukumnya adalah bid’ah yang terlarang karena tercakup dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang mengada-adakan amal dalam agama kami ini padahal bukanlah bagian dari agama maka amal tersebut tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Misalnya adalah peringatan maulid nabi, hari ibu dan hari kemerdekaan. Peringatan maulid nabi itu terlarang karena hal itu termasuk mengada-adakan ritual yang tidak pernah Allah izinkan di samping menyerupai orang-orang Nasrani dan golongan orang kafir yang lain. Sedangkan hari ibu dan hari kemerdekaan terlarang karena menyerupai orang kafir.”[3] -Demikian penjelasan Lajnah-

Begitu pula perayaan tahun baru termasuk perayaan yang terlarang karena menyerupai perayaan orang kafir.

Kerusakan Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir

Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ »

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“[4]

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ . قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” [5]

An Nawawi -rahimahullah- ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziro’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.”[6]

Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan memang benar-benar terjadi saat ini. Berbagai model pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini.

Ingatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh).

Beliau bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” [7]

Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).[8]

Kerusakan Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru

Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari’atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun. “Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama’ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari’atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.

Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat, mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.”

Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas’ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas’ud,

وَاللَّهِ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا أَرَدْنَا إِلاَّ الْخَيْرَ.

“Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.”

Ibnu Mas’ud lantas berkata,

وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ

“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya.” [9]

Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah.

Kerusakan Keempat: Terjerumus dalam Keharaman dengan Mengucapkan Selamat Tahun Baru

Kita telah ketahui bersama bahwa tahun baru adalah syiar orang kafir dan bukanlah syiar kaum muslimin. Jadi, tidak pantas seorang muslim memberi selamat dalam syiar orang kafir seperti ini. Bahkan hal ini tidak dibolehkan berdasarkan kesepakatan para ulama (ijma’).

Ibnul Qoyyim dalam Ahkam Ahli Dzimmah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.

Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.”[10]

Kerusakan Kelima: Meninggalkan Perkara Wajib yaitu Shalat Lima Waktu

Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik.

Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.

Ibnul Qoyyim -rahimahullah- mengatakan, “Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja termasuk dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”[11]

Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).”[12]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[13] Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar.

Dengan merayakan tahun baru, seseorang dapat pula terluput dari amalan yang utama yaitu shalat malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”[14] Shalat malam adalah sebaik-baik shalat dan shalat yang biasa digemari oleh orang-orang sholih. Seseorang pun bisa mendapatkan keutamaan karena bertemu dengan waktu yang mustajab untuk berdo’a yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Sungguh sia-sia jika seseorang mendapati malam tersebut namun ia menyia-nyiakannya. Melalaikan shalat malam disebabkan mengikuti budaya orang barat, sungguh adalah kerugian yang sangat besar.

Kerusakan Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat

Begadang tanpa ada kepentingan yang syar’i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”[15]

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”[16] Apalagi dengan begadang, ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?!

Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina

Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath(campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi. Padahal dengan melakukan seperti pandangan, tangan dan bahkan kemaluan telah berzina. Ini berarti melakukan suatu yang haram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”[17]

Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin

Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”[18]

Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.”[19] Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?!

Kerusakan Kesembilan: Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Masya Allah sangat banyak sekali jumlah uang yang dibuang sia-sia. Itulah harta yang dihamburkan sia-sia dalam waktu semalam untuk membeli petasan, kembang api, mercon, atau untuk menyelenggarakan pentas musik, dsb. Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Qs. Al Isro’: 26-27)

Ibnu Katsir mengatakan, “Allah ingin membuat manusia menjauh sikap boros dengan mengatakan: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.

Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu bukan pada jalan yang benar.” Mujahid mengatakan, “Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan). Namun jika seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan).” Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.”[20]

Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang bermanfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” [21]

Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu sama-sama memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih lebih jelek dari kematian.

Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[22]

Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman,

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءكُمُ النَّذِيرُ

“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (Qs. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.”[23]

Inilah di antara beberapa kerusakan dalam perayaan tahun baru. Sebenarnya masih banyak kerusakan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam tulisan ini karena saking banyaknya. Seorang muslim tentu akan berpikir seribu kali sebelum melangkah karena sia-sianya merayakan tahun baru. Jika ingin menjadi baik di tahun mendatang bukanlah dengan merayakannya. Seseorang menjadi baik tentulah dengan banyak bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan. Bersyukur yang sebenarnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, bukan dengan berbuat maksiat dan bukan dengan membuang-buang waktu dengan sia-sia. Lalu yang harus kita pikirkan lagi adalah apakah hari ini kita lebih baik dari hari kemarin? Pikirkanlah apakah hari ini iman kita sudah semakin meningkat ataukah semakin anjlok! Itulah yang harus direnungkan seorang muslim setiap kali bergulirnya waktu.

Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam saat ini. Perbaikilah keadaan saudara-saudara kami yang jauh dari aqidah Islam. Berilah petunjuk pada mereka agar mengenal agama Islam ini dengan benar.

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (Qs. Hud: 88)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Disempurnakan atas nikmat Allah di Pangukan-Sleman, 12 Muharram 1431 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Senin, 19 Maret 2012

Bersipuh Menghadap-Mu dengan kehinaan dan Dosa mengharap Ampunan darimu.

Malam ini ku bersujud kepadamu, memohon ampunan atas segala dosa yang hamba lakukan selama ini, atas segala kesalaha-kesalahan hamba yang disengaja ataupun tidak.

Lisan ini ber-istighfar kkepadamu, terus dan terus memohon ampun, seraya memanjatkan doa "Ya Allah..Iyya kana'budu... Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan pada malalm ini aku bersujud dihadapanmu dengan membawa dosa-dosa dan kehinaannya. Waiyyakasta'in.. Hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan..dan pada malam ini juga hambamu ini memohon pertolongan darimu Ya Allah....

Ihdinassirotolmustaqiim... tunjukilah kami kejalan yang lurus, maka tuntunlah hambamu ditiap langkah Engkau tuntun agar berada pada jalan-Mu yang lurus.. Shirotolladzina an'amta 'alaihim ghorirl maghdhubi 'alaihim walaudhoolliiin... yaitu jalan mereka yang Engkau telah beri kenikmatan, bukan jalan mereka yang sesat Ya Allah dan bukan pulan jalan mereka yang Engkau murkai... Tuntunlah hambamu kejalan Al-Islam jalan yang benar ya Allah. Amiiinnn...

Taukah Kamu Keutamaan Bershalawat, dan Mengapa Begitu Mulianya Mereka Yang Bershalawat????

Karunia dan Dahsayatnya Shalawat

Ini lah dia mengapa kita dianjurkan bersalawat dan begitu besarnya karunia yang didapat dari bersalawat, bahkan tau kah kamu apa yang menjadi perbedaannya dengan ibadah-ibadah lain. Mari sama-sama kita cari tau dengan membaca kutipan dibawah ini.

"Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya (Al-Ahzab:56)"

Resapi sekali lagi arti dari ayat suci Al-Qur'an diatas, sudahkan Anda mengerti maknanya yang tersirat???

Singkat saja, Allah memerintahkan orang beriman untuk bershalawat pada ayat tersebut, tapi taukah kamu, bahwa Allah S.W.T sendiri juga melakukannya.

Lalu dimanakah letak kedahsyatan dan karunia dari shalawat itu???

Disinalah letaknya saudaraku, pernahkah kalian memperhatikan semua perintah Allah yang diturukan kepada Nabi untuk kita lakukan. Dikala Allah menyuruh kita untuk mengerjakan Sholat 5 Waktu, Dia sendiri takperlu Sholat, Allah menyuruh kita yang mampu untuk pergi haji, tapi Ia sendiri tak mencontohkan pergi haji. Tapi Dia menyuruh kita semua bershalawt kepada Nabi Muhammad dengan terlebih dahulu Dia sendiri beserta para malaikat melakukannya, meneladaninya, mempeloporinya. Inilah jawabannya, betapa tidak dia anjurkannya beshalawat itu, ini bukan sesuau yang wajib, namun ayat tadi mengajarkan kita agar banyak-banyak bershalawat kepada nabi, maka betapa sombongnya, betapa angkuhnya, betapa bodohnya orang yang tidak pernah bershalawat semasa hidupnya, bahkan sampai-sampai ia lupa manakah kalimat shalawat itu.

Jangan pernah berkata kalau saya ini cita Rasul, kalau saya ini rindu kepada Rasul, tapi bershalawat saja tidak pernah, mengerjakan sunnah-sunnah nabi tidak pernah. Ada beberapa manfaat nanti yang dapat kita peroleh dari membaca shalawat., pertama ialah Nabi akan memberikan Syafaatnya bagi mereka yang banyak bershalawat, kalau di dunia banyak orang mengharapkan hadiah undian besar, tapi yang ini tidak kalah besarnya, bahkan menyesal kalau kita tidak mempersiapkan untuk mendapatkannya. "Syafa'at" merupakan hadiah dan undian besar yang Nabi Muhammad S.A.W. sendiri janjikan bagi umatnya yang banyak bershalawat kepada-nya di Akhirat nanti. Kedua kalau kau sekalian ingin dekat kepada Nabi Muhammad S.A.W. di yaumil akhir nanti dan di hari dibangkikatnnya nanti maka perbanyaklah bershalawat. Ketiga, Nabi sediri memuliakan mereka yang banyak bershalawat kepadanya.

BAROKALLAH..., semoga bermanfaat, bila ada kata atau kalimat yang salah mohon di bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Jumat, 16 Maret 2012

Kumpulan Hadist Nabi Muhammad S.A.W. (Kitab Riyadus Sholihin)

Dari ‘Aisyah isteri Nabi SAW., bahwa Rasulullah SAW. di dalam shalat membaca do’a: ‘ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ‘ADZAABIL QABRI, WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHRAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masihid Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang) ‘. Tiba-tiba ada seseorang berkata kepada beliau, “Kenapa tuan banyak meminta perlindungan dari hutang?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu mengingkarinya.” Dan dari Az Zuhri ia berkata, ‘Urwah bin Az Zubair telah mengabarkan kepadaku, bahwa ‘Aisyah? radliallahu ‘anha berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalatnya meminta perlindungan dari fitnah Dajjal.” (HR.Bukhari:789).

Kumpulan Hadist Nabi Muhammad S.A.W. (Kitab Riyadus Sholihin)

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin ‘Utsman Al ‘Abdi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dan Ibnu ‘Adi dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: ‘Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman: ‘Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di tengah orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.’ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdul A’la Al Qaisi telah menceritakan kepada kami Mu’tamir dari bapaknya dengan sanad ini dan tidak menyebutkan kalimat; ‘Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.’ ( HR. Muslim:4850 ).

Setan VS Ahli Ibadah dan Ber-Ilmu, Mana Yang Bisa Ia Taklukkan ????

Alkisah Datang Syaiton (Setan) Kepada sang raja yakni Iblis, lalu terjadi perbincangan.

Iblis berkata "Wahai Syaton anak buahku, hendaklah kamu ku uji sebelum kamu benar-benar ku utus ke bumi untuk menggoda manusia.
Syaiton menjawab "Ujian apa yang akan raja berikan pada ku"
Iblis berkata "Lihat disana ada dua orang pemuda cobalah kau goda keduanya agar masuk kedalam perangkap kita". Pemuda yang di tunjuk oleh Iblis ialah Ahmad pemuda yang berilmu, dan si Abu Pemuda Ahli Ibadah.
Syaiton Menjawab "Ahh.. gampang tuang ku, lihat saja, keduanya akan aku jerumuskan kedalam neraka bersama kita, segera saya laksanakan.

Beberapa waktu kemudian, syaiton kembali kepada Iblis dengan wajah muram. Lantas Iblis menaruh wajah penuh tanya.
Iblis berkata "Kenapa hendak kau muram anak buahku, apakah kau gagal embawa keduanya?"

Apakah jawaban dan penjelasan Syaiton, simak baik-baik penjelasan syaoton berikut :

Syaiton berkata " Tidak tuanku, saya berhasil membawa salah satu dari keduanya, yakni si Abu.
Iblis bertanya "Wah hebat, si abu yang ahli ibadah bisa kau taklukkan, namun mengapa si Ahmad tak dapat kau taklukan, bukankah si Ahmad di banding si Abu ibadahnya leih rajin si Abu.
Syaiton menjawab "Ya tuan ku, memang si abu lebh rajin dan amat sangat rajin beribadah bahkan berama dan berbuat baik ketimbang si Ahmad, tapi taukah tuanku bahwa si Abu melakukan itu semua tidak berdasarkan Ilmu, jadi apa yang dia lihat baik dilakukan oleh orang lain ia ikut-ikutan saja, makanya ia lebih mudah aku bujuk rayu untuk ikut kepada kita melalui Bid'ah-Bid'ah yang sesat. Sedang si Ahmad, ia menjalankan sesuaitu berdasarkan ilmu yang ia peroleh dan tidak sembarangan mengerjakannya. Oleh karenanya sukar dan sulit sekali saya membujuk rayunya".

Demikian jawaban Syaiton kepada Iblis, semoga kisah sederhana ini dapat dipetik hikmah baiknya dan dapat dijadikan pelajaran pentng untuk kita semua.


Hadist Sahih Do'a sebelum Tidur

Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin Mu’adz telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari ‘Abdullah bin Abus Safar dari Abu Bakr bin Abu Musa dari Al Barra’ bahwasanya apabila Rasulullah SAW. hendak tidur, maka beliau membaca doa: “ALLOOHUMMA, BISMIKA AHYAA WABISMIKA AMUUTU” Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.” Apabila bangun dari tidur, maka beliau membaca doa: ‘ALHAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WAILAIHINNUSYUURU‘.’ (HR. Muslim: 4886 ).
“LA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYI WA YUMITU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR”
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dari Khalid bin Ma’dan dari Abu Ruhm As Sama’i dari Abu Ayyub Al Anshari dari Nabisaw. bersabda: “barang siapa yang ketika pagi hari mengucapkan LA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYI WA YUMITU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR sebanyak sepuluh kali maka Allah akan menulis untuknya setiap satu kali dia ucapkan dengan sepuluh kebaikan dan Allah akan mengangkat darinya sepuluh kesalahan dan Allah akan mengangkatnya dengan kalimat itu sepuluh derajat dan hal itu baginya seperti sepuluh pengawal yang menjaganya dari awal siang hingga akhir dan dia tidak melakukan suatu amalan pada hari itu yang mengalahkannya jika dia membacanya pada sore hari seperti itu. (HR. AHMAD – 22465).

Selasa, 13 Maret 2012

Join Internet Via Sharing Modem USB dengan Kabel LAN

Yupzzzz... Buat sobat pembaca setia blog ini, kali ini saya mau bagi-bagi trik "Sharing Modem". Buat sobat dirumah yang punya PC , NoteBook atau pun laptop di rumah 2 unit atau lebih dan punya 1 buah modem gak ada salahnya nyoba trik sharing modem ini, yang pasti halal gak dosa. Ha ha ha ha...

Oke langsung saja ke TKP, kali ini saya mencontohkan dengan menggunakan 2 NoteBook :
1. Pasang / Colokkan kabel LAN pada slot yang tersedia di kedua NoteBook/PC Anda, kemudian Nyalakan NoteBook/PC;

2. Pastikan kedua NoteBook/PC telah terinstal Modem yang kan kita sharing, selanjutnya. Buka Control Panel – Network and Sharing Center. Dijendela sebelah kiri, klik Change adapter settings.

3. Klik kanan koneksi yang akan di-sharing, yang dalam hal ini adalah koneksi TREE yang saya gunakan USB Modem, pilih Properties.

4. Pilih tab Sharing, beri centang pada “Allow other network users to connect through this computer’s internet connection”. Pada Home networking connection, pilih Local Area Connection. Klik OK.

5. Disinilah trik dimainkannya. Di NoteBook/PC 1 yang memiliki koneksi ke internet (Yang di pasang Modem), buka Control Panel – Network and Internet – Network Connections. Klik kanan Local Area Connection dan pilih Properties.

6. Pada Tab General, Pilih Internet Protocol (TCP/IP), kemuian klik Propperties

7. Pilih Use Following IP Address, kemudian isi IP Address dan Gateway dengan angka "192.168.0.1" sampai "192.168.0.255". Untuk Preffered DNS Server isi angka "8.8.8.8", dan untuk Alternatife DNS Server isi angka "8.8.4.4"

Contoh :
IP Address : 192.168.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Ditab Aja nti juga Muncul Ndiri)
Devault GateWay : 192.168.0.2
Preffered DNS Server : 8.8.8.8
Alternatife DNS Server : 8.8.4.4
(Kalo Udah Di Klik "OK" kemudian klik lagi "Close" wat nutup configurasinya)

8. Sekarang, pindah ke NoteBook/PC ke 2 yang menerima koneksi internet. Lakukan langkah-langkah yang sama yaitu masuk ke Local Area Connection Properties.

9. Pada Tab General, Pilih Internet Protocol (TCP/IP), kemuian klik Propperties 
10. Pilih Use Following IP Address, kemudian isi seperti dibawah ini: 

IP Address : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Ditab Aja nti juga Muncul Ndiri)
Devault GateWay : 192.168.0.2
Preffered DNS Server : 8.8.8.8
Alternatife DNS Server : 8.8.4.4
Udah Di Klik "OK" kemudian klik lagi "Close" wat nutup configurasinya)

Sekarang lihat di Tampilan Network Connection pasti muncul tuh yang namanya " Intenet Gateway" Gambar Monitor ama Bola Dunia, yang di bawahnya ada keterangan Nama Koneksi Modem dari NoteBook atau PC 1.

Oke selesai sudah trik Join Internet Via Sharing Modem dengan  Kabel LAN, kedua NoteBook atau PC sekarang sudah bisa mengakses internet. Simple dan mudah tanpa perlu beli madem lagi cuma modal kabel LAN aja. Oke semoga manfaat.

Sumber : http://bloggerbiasa.blogspot.com/2011/06/sharing-internet-via-lan.html

Kamis, 23 Februari 2012

Makna Dari Surah Al-Fatiha


Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

·         Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
Dialah Allah S.W.T. pemilik semesta alam dan jagad raya ini, Ialah zat yang maha terpuji dan pemilik segala puji-pujian.

·         Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang.
Dua dari 99 sifat Allah S.W.T, “Pengasi dan Penyayang” salah satu bukti bahwa Allah S.W.T maha pengasih dan penyayang, Allah S.W.T ciptakan Surga lebih banyak dari Neraka.

·         Yang Menguasai Hari Pembalasan.
Pemilik sekaligus hakim yang maha bijak sana di Yaumil Akhir (Hari Kiamat).

·         Hanya Kepad-Mu Kami Menyembah, Dan Hanya Kepada-Mu Kami Memohon Pertolongan.
Kalimat ungkapan bagaimana lemahnya manusia sebagai makhluk dihadapan Allah S.W.T. Ia yang pantas disembah dan tempat memohon petolongan, Bahkan disana Ia dahulukan kata “Menyembah” setelah itu “Pertolongan” maknanya dalam segala urusan masalah apapun yang Allah S.W.T hadapkan kepada kita, hendaklah kita tetap dan konsisten beribadah kepadanya, kemudian setelah beribadah Allah S.W.T memerintahkan kepada kita untuk meminta kepadanya, berdo’a dan memohon pertolongan.

Pada kalimat ini sepertinya Allah faham betul apa yang mungkin terjadi pada kebiasaan makhluknya, bahkan tak jarang kita temukan atau malah kita sendiri lah orangnya dimana saat kita dalam keadaan terhimpit kesukaran, begitu rajinnya kita beribada kemudian berdoa meminta pertolongan lalu setelah Allah S.W.T kabulkan kita lupa dan kita ingkari kalimat tadi, bahkan tak jarang hanya berdoanya saja yang gencar namun ibadahnya kurang dan terus berkurang. Sungguh sepertinya Allah telah jelaskan dalam susunan kalimat yang indah tersebut “ Iyyaakana’budu waiyyaakanasta’iin” beribadah dahulu lalu memohon, berdo’a dan meminta pertolongan.

·         Tunjukilah Kami Kejalan Yang Lurus.
Mintalah kepada Allah petunjuk jalan kebaikan, jalan yang Allah ridhoi, karena sesungguhnya Allah S.W.T telah memeberikan kepada kita petunjuk jalan yang lurus yakni dengan mengikuti apa yang Allah S.W.T. katakan yang tetuang dalam Al-Quran dan apa yang Nabi Muhammad S.A.W. sampaikan berupa Sunnah-Sunnah beliau.

·         Yaitu Jalan Mereka Yang Engkau Beri Nikmat, Bukan Jalan Mereka Yang Engkau Murkai Dan Bukan Pula Jalan Mereka Yang Sesat.
Jalan mereka yang Allah beri nikmat, yakni para Sahabat-sahabat dan pengikut-pengikut Nabi Muhammad S.A.W. terdahulu yang setia pada beliau. Bukan Jalan yang engakau murkai dan sesat, yakni jalan para pengikut kafir Qurais (orang-orang kafir) yang telah Allah S.W.T tutup pendengarannya, hatinya dan penglihatannya, dan siksa api neraka lah yang layak baginya.

     Maha Benar Allah Dengan Segala Firmannya

Minggu, 19 Februari 2012

Bayang Diri

Sejenak merenung diatas awan nan empuk..
Bersandar pada tembok cina yang usang warnanya...
Memikirkan kisah bayangan ini...
Bayangan diri..

Kadang orang memandang dunia ni lebih besar dari sebuah gunung..
Namun bayang diri melihat semua ini tak lebih kecil dari sebutir gandum..
Rapuh terpanggang panas, musnah di genggap keras..

Mengapa..
Mengapa..
Mengapa semua tertunduk pada tuannya...
Mengapa semua terdiam dekat pada tuannya...

Takut, Pengecut, menghantam jiwa dan hati mereka...
Tuannya..
Tertawa akan keangkuhannya, tertawa akan kehebatannya..
Bahkan mereka dimaanya seperti tikus yang bertopi
tertunduk mengernyitkan dahi seraya berkata...
"ya pak"

Kita memang tidak bisa melawan...
Kita memang tidak bisa memukul...
Kita memang tidak bisa membantah...
Tapi apakah kita harus terus diam...

Tercucuk tali dihidung bak kerbau sawah...
Yang di beri rumput tiap pagi bahkan tiap awal bulan..
Lalu kemudian dicambukkanya tubuh ini untuk membajak.

Sesekali sang kerbau meringis..
namun tak pelak cambukan sang majikan lebih garang dari wajah si kerbau-kerbau itu..

Sungguh malang dan kasihan...
Bayang diri..

Jumat, 20 Januari 2012

INFORMASI LATIHAN UJIAN NASIONAL 2012 ONLINE OLEH DIKMEN DKI JAKARTA

Sabtu, 21 Januari 2012 08:22:54 - oleh : masekoww

Ujian latihan persiapan soal-soal UN 2012 untuk siswa akan dilaksanakan secara online, user password silahkan hubungi petugas PDE wilayah. Adapun jadwalnya sebagai berikut :



1. Selasa, 24 Januari 2012 pukul 10.00-12.00, Mata pelajaran Bahasa Indonesia

2. Rabu, 25 Januari 2012 pukul 10.00 - 12.00, mata pelajaan Bahasa Inggris

3. Kamis, 26 Januari 2012 pukul 10.00 - 12.00, mata pelajran Matematika


Tempat Ujian, di sekolah masing-masing, dan di awasi oleh guru mata pelajarannya.


Terimakasih,
suskses selalu
wassalam


suharno

Sumber terpercaya: smkdki.net

Rabu, 18 Januari 2012

Kisi-Kisi Ujian Nasional Produktif Praktik Akuntansi 2012

Kisi-Kisi Ujian Nasional Produktif Teori Akuntansi 2012

Kisi-Kisi Ujian Nasional Produktif Teori Administrasi Perkantoran 2012

Kisi-Kisi Ujian Nasional Prakrik Administrasi Perkantoran 2012

INFO UJIAN NASIONAL TEORI KEJURUAN

SESUAI EDARAN BSNP NOMOR:0001/BSNP/SDAR/2012 TERTANGGAL 12 JANUARI 2012 JADWAL TEORI KEJURUAN DIMAJUKAN DARI SEMULA TANGGAL 22 MARET 2012 MENJADI 19 MARET 2012

Pesan Admin.

Sekedar catatan:



Kotak pada kolom blok komentar ini masih kosong. Maka merupakan suatu kehormatan jika sobat menjadi orang yang paling pertama menuliskan komentar, baik berupa pujian, masukan, kritikan, maupun pertanyaan di kolom komentar yang terletak di bawah kotak ini.

Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel